Kamis, 28 Juli 2011

Routing Dynamic

Routing Dinamik adalah jenis routing yang bisa berubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan dengan parameter tertentu sesuai dengan protokolnya. Routing Dinamik diterapkan pada PC yang berfungsi sebagai router dan dibutuhkan router lain yang sama-sama menerapkan sistem routing dinamik, jadi tidak bisa berdiri sendiri seperti halnya Routing static. Routing Dinamik menentukan gateway untuk network destination berdasarkan parameter yang didapat dari router lainnya melalui Protokol Multicast, seperti metrik, cost dsb. Protocol RIP dan OSPF menggunakan multicast untuk pertukaran informasi antar router, sedangkan protokol BGP menggunakan koneksi TCP untuk pertukaran routingnya. Memelihara dan meng-update tabel routing- automatic network discoverynetwork discovery adalah kemampuan routing protokol untuk membagi informasi tentang jaringan dengan router lainnnya dengan menggunakan routing protokol yang sama. daripada mengkonfigurasi router secara static, routing dinamik dapat secara otomatis membaca jaringannya dari router-router lainnya. pemilihan jalur terbaik pada setiap jaringan terdapat pada tabel routing dengan menggunakan routing dinamik.- maintaining routing tablessetelah mengenal jaringannya, routing dinamik akan selalu meng-update dan menentukan jalur2nya pada tabel routingnya. routing dinamik tidak hanya membuat jalur terbaik ke jaringan yang berbeda, roting dinamik juga akan menentukan jalur baru yang baik jika tujuannya tidak tersedia (jika topologinya berubah).untuk ini, routing dinamik mempunyai keuntungan lebih dari routing static. router yang menggunakan dinamic routing akan secara otomatis membagi informasi routingnya kepada router yang lain dan menyesuaikan dengan topologi yang berubah tenpa pengaturan dari seorang admin jaringan.- IP routing protocolada beberapa routing dinamic untuk IP. dibawah ini adalah dinamik routing yang sering digunakan :

1.     Routing Information Protocol (RIP)
  • Kelebihan
    1. RIP menggunakan metode Triggered Update
    2. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update)
    3. Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan
  • Kekurangan
    1. Jumlah host Terbatas
    2. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
    3. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
    4. Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)1. Kelebihan
    5. support = 255 hop count2. Kekurangan
    6. Jumlah Host terbatas
2.     Open Shortest Path First (OSPF)
  • Kelebihan
    1. tidak menghasilkan routing loop
    2. mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
    3. dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
    4. membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
    5. waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
  • Kekurangan
    1. Membutuhkan basis data yang besar
    2. Lebih rumit
3.     Karateristik OSPF
  1. Menggunakan algoritma link-state
  2. Membutuhkan waktu CPU dan memory besar
  3. Tidak menyebabkan routing loop
  4. Dapat membentuk hierarki routing tanpa menggunakan konsep area
  5. Cepat mengetahui perubahan jaringan
  6. Dapat menggunakan beberapa macam metri

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar